22 November 2025
Event Kuliner

Festival Jajanan Kota Hujan Dari Kopi Lokal Sampai Street Food Kekinian

Festival Jajanan Kota Hujan Dari Kopi Lokal Sampai Street Food Kekinian

Setiap sudut Bogor punya aroma yang khas. Kopi yang baru diseduh, roti unyil yang baru keluar dari oven, dan jajanan pinggir jalan yang selalu ramai pembeli.

Kini semua rasa itu berkumpul di satu tempat Festival Jajanan Kota Hujan, sebuah ajang kuliner tahunan yang menghadirkan citarasa lokal dalam kemasan baru.

Festival ini bukan cuma tempat makan, tapi juga ruang berkumpul. Tempat di mana aroma sate bercampur dengan suara musik jalanan dan tawa pengunjung yang datang bersama teman atau keluarga.

Lebih dari Sekadar Festival Kuliner

Digelar di area terbuka dengan konsep pasar modern, Festival Jajanan Kota Hujan menghadirkan lebih dari 80 tenant kuliner lokal dari kopi, camilan, sampai makanan tradisional yang sudah jarang ditemukan.

Acara ini selalu ramai setiap sore menjelang malam. Saat lampu-lampu gantung mulai menyala, suasananya berubah jadi hangat dan hidup.

Ada area duduk santai di tengah taman, panggung kecil untuk pertunjukan musik, dan sudut foto dengan desain ala pasar tempo dulu berpadu sentuhan modern.

1. Kopi Lokal, Identitas Kota yang Tak Pernah Hilang

Festival ini selalu dimulai dengan aroma kopi. Dari Kopi Ranin, Tanakita Brew, sampai Suka Kopi Bogor, semuanya membawa karakter khas biji kopi lokal.

Para barista menyeduh di tempat sambil bercerita tentang asal biji dan proses roasting-nya. Kamu bisa mencicipi kopi dengan cita rasa earthy, floral, hingga manis alami dari dataran tinggi sekitar Bogor.

Kopi di sini bukan sekadar minuman, tapi cerita tentang tanah dan tangan yang menanamnya.

2. Street Food Kekinian yang Selalu Penuh Antrean

Selain kopi, area street food selalu jadi pusat keramaian. Mulai dari sate taichan, roti kukus lumer, martabak mini premium, sampai cireng isi keju, semuanya tersaji dengan tampilan yang menggoda.

Setiap tenant menonjolkan kreativitasnya masing-masing. Ada yang memakai topping sambal khas Bogor, ada juga yang menciptakan menu baru dari resep keluarga.

Harga pun ramah di kantong, membuat pengunjung bebas mencicipi banyak rasa tanpa takut boros.

3. Cita Rasa Tradisional yang Masih Bertahan

Festival ini juga memberi ruang untuk kuliner legendaris Bogor yang sudah ada sejak puluhan tahun.
Di pojok “Rasa Nostalgia”, kamu bisa menemukan toge goreng Pak Gebro, asinan Bogor Ny. Yenny, dan doclang makanan khas yang mulai jarang ditemui di kota besar.

Bagi banyak orang Bogor, makan di area ini seperti pulang sebentar ke masa kecil. Aroma bumbu kacang dan lontong rebus terasa akrab, seolah mengingatkan pada pasar pagi di tahun-tahun dulu.

4. Panggung Musik dan Cerita Kuliner

Selain makan, pengunjung juga disuguhkan hiburan musik akustik dari band lokal. Beberapa barista dan chef muda bahkan naik ke panggung untuk berbagi cerita tentang bisnis kuliner mereka.

Suasana ini membuat festival terasa lebih hidup dan intim. Tidak ada jarak antara pengunjung dan pelaku usaha semua terhubung lewat rasa, cerita, dan aroma makanan.

5. Spot Foto dan Aktivitas Kreatif

Festival ini juga dirancang dengan banyak elemen visual menarik. Ada area mural bertema “Kota Hujan”, instalasi seni dari kemasan kopi daur ulang, dan booth foto dengan nuansa retro Bogor tempo dulu.

Anak-anak muda sering datang hanya untuk berburu foto atau membuat vlog kuliner. Bahkan beberapa kreator lokal memanfaatkan festival ini sebagai latar untuk konten food trip Bogor.

6. Komunitas dan UMKM Lokal yang Berkembang

Lebih dari sekadar event kuliner, festival ini menjadi ruang bagi UMKM dan pelaku usaha kecil Bogor untuk tumbuh.

Banyak tenant berasal dari usaha rumahan yang baru berkembang mulai dari penjual brownies kukus, minuman herbal, hingga sambal botolan.

Mereka mendapat kesempatan menampilkan produk di hadapan ribuan pengunjung setiap harinya. Tidak jarang, setelah festival berakhir, beberapa brand kecil mendapat pelanggan tetap dan undangan kolaborasi.

7. Saat Malam Turun, Kota Jadi Panggung Rasa

Waktu paling magis di festival ini selalu datang di malam hari. Lampu gantung mulai menyala, udara lembap terasa lembut, dan aroma sate bercampur dengan kopi yang masih diseduh.

Semua orang terlihat menikmati momen sederhana makan, ngobrol, dan tertawa.
Mungkin di situlah letak keindahan Festival Jajanan Kota Hujan bukan hanya soal makanan, tapi soal perasaan.

Festival Jajanan Kota Hujan adalah perayaan kecil tentang identitas Bogor kota yang tahu cara membuat rasa sederhana jadi istimewa.

Dari kopi lokal yang menenangkan, jajanan tradisional yang membangkitkan nostalgia, hingga street food kreatif yang mewakili semangat anak muda.

Setiap tahunnya, festival ini membuktikan satu hal: bahwa makanan bukan cuma tentang kenyang, tapi tentang kebersamaan dan kenangan yang hidup di setiap gigitan.

About Author

Dea

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *